parboaboa

UNESCO Tetapkan Indonesia Sebagai Negara Literasi Terendah, Perkara Hobi atau Habitus?

Defri Ngo | Pendidikan | 11-05-2024

Ilustrasi sekelompok remaja sedang membaca buku (Foto: PARBOABOA/ Defri)

PARBOABOA, Jakarta – Pengalaman membaca setiap orang memiliki perbedaan satu sama lain. Hal ini umumnya bergantung pada cara pandang dan pemahaman pribadi.

Ada individu yang keranjingan membaca karena beranggapan bahwa aktivitas intelektual itu memberi banyak manfaat untuk kehidupannya.

Namun demikian, ada juga individu yang merasa sangat terbebani ketika membaca karena penilaian bahwa membaca menghabiskan banyak waktu dan cenderung membosankan.

Belum lama ini, laporan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyebut, minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah.

Di antara sejumlah negara dunia, Indonesia mencatatkan namanya sebagai negara dengan urutan kedua dari bawah soal literasi.

Data UNESCO memperlihatkan bahwa dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang tergolong rajin membaca. Dengan kata lain, 99 % termasuk ke dalam kelompok yang malas membaca.

Angka ini tentu membawah keprihatinan tersendiri. Sebab, minat membaca selalu berbanding lurus dengan perubahan hidup bangsa dan strategi pembangunan nasional.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sendiri telah menggalang sejumlah upaya untuk meningkatkan minat membaca orang Indonesia.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menciptakan gerakan literasi nasional (GLN) dan menyumbangkan ribuan buku ke pelosok-pelosok daerah.

Meski demikian, fakta memperlihatkan bahwa masih banyak orang Indonesia yang belum serius membaca. Upaya pemerintah rupanya belum memperoleh titik terang.

Dalam banyak kasus, misalnya masyarakat Indonesia lebih mengandalkan gadget daripada menghabiskan waktu untuk membaca sebuah buku.

Lembaga riset Digital Marketing Emarketer menemukan bahwa jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang pada 2018.

Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia mencatatkan namanya sebagai pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Orang Indonesia akan meninggalkan kebiasaan membaca buku dan beralih pada smartphone karena dinilai lebih menjanjikan kemudahan.

Risikonya, membaca sebagai kegiatan yang tak ternilai harganya, terpaksa ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.

Berhadapan dengan fakta tersebut, penting untuk menumbuhkan kembali kesadaran dalam diri masyarakat terkait pentingnya aktivitas membaca.

Sebab, selain hadir sebagai ‘jendela dunia’, membaca melatih sensitivitas, nalar kritis, dan selektivitas individu ketika berhadapan dengan banyak pilihan.

Di samping itu, membaca dinilai memberi manfaat penting bagi kesehatan mental.

Melansir laman halodok, membaca mampu menurunkan tingkat stres, melatih fokus dan perhatian, mencegah depresi, meningkatkan kualitas tidur, dan bahkan memperpanjang usia.

Namun demikian, untuk benar-benar merasakan manfaatnya, diperlukan pendekatan yang tepat saat individu hendak membaca buku.

Berikut adalah beberapa tips untuk membaca buku dengan benar dan memastikan pengalaman membaca yang memuaskan.

1.    Pilihlah Buku dengan Bijak

Langkah pertama dalam membaca buku yang benar adalah memilih bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda.

Pilihlah buku yang relevan dengan topik yang Anda minati atau ingin Anda pelajari lebih lanjut.

Pastikan juga untuk memperhatikan tingkat kesulitan buku tersebut, sehingga sesuai dengan tingkat pemahaman dan kenyamanan Anda.

2.    Temukan Lingkungan yang Mendukung

Menciptakan lingkungan membaca yang tenang dan nyaman sangatlah penting. Hindari gangguan seperti suara bising atau cahaya yang terlalu terang yang dapat mengganggu konsentrasi Anda.

Ciptakan suasana yang mendukung fokus dan kenyamanan agar Anda dapat sepenuhnya terlibat dalam teks yang Anda baca.

3.    Terlibat Aktif dengan Teks

Selama proses membaca, jadilah pembaca yang aktif. Buatlah catatan, coret-coret, atau tandai halaman buku untuk menyoroti poin-poin penting atau pertanyaan yang muncul selama membaca.

Jangan ragu untuk berhenti sejenak dan merenungkan isi buku tersebut. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri tentang materi yang Anda baca, dan coba aplikasikan konsep-konsep yang Anda pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

4.    Diskusikan dan Berbagi Pengalaman

Setelah selesai membaca, manfaatkanlah kesempatan untuk berdiskusi dengan orang lain tentang buku yang Anda baca.

Berbagi pandangan dan pemikiran Anda akan membantu memperluas sudut pandang Anda dan memperkaya pengalaman membaca Anda secara keseluruhan.

Diskusi dengan orang lain juga dapat memberi Anda wawasan baru dan mendalamkan pemahaman Anda tentang buku tersebut.

Dengan menerapkan tips-tips sederhana ini, Anda dapat membaca buku dengan benar, meningkatkan pemahaman, dan merasakan kepuasan yang lebih besar dari setiap pengalaman membaca.

Jangan ragu untuk menjadikan membaca sebagai bagian penting dari gaya hidup Anda dan mengeksplorasi dunia yang luas melalui halaman-halaman buku.

Editor : Defri Ngo

Tag : #literasi    #indonesia    #pendidikan    #unesco    #gln    #kemendikbudristek    #mendikbud    #tips membaca   

BACA JUGA

BERITA TERBARU